Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

Terima Kasih Atas Segala Rasa, Pada Hari Itu Aku Turut Bahagia

 aku adalah tempatmu pulang; jika kamu melihat pesan ini suatu hari nanti dan bertanya-tanya mengapa aku masih di sini, mengapa aku masih bertahan meskipun kamu telah pergi berkali-kali, seolah-olah aku tidak pernah penting, jawabannya sederhana karena bagiku, kamu lebih dari sekedar seseorang yang aku cintai. kamu adalah tempat di mana aku selalu merasa aman. kamu tidak hanya membuatku tertawa di hari-hari baik, tetapi kamu juga menjadi alasan aku terus melakukan yang buruk. kamu adalah cahaya ketika aku tersesat dalam kegelapan, alasan aku bangkit ketika aku merasa tidak punya energi untuk menghadapi kehidupan. kamu bukan hanya seseorang yang pernah aku cintai, kamu adalah orang yang, tanpa menyadarinya, memberi aku arti baru tentang apa artinya terus berjuang.  jadi meskipun kita mungkin tidak bersama lagi, meskipun harus menerima kenyataan bahwa kamu perlahan mulai menjauh, satu hal yang perlu kamu ketahui, aku tidak pernah benar-benar pergi. jika kamu membutuhkan tempat u...

Diam adalah Cinta.

aku diam. dan itulah cara paling jujur aku mencintaimu. tidak lewat peluk, tidak lewat kata, tapi lewat penghilangan diri. aku adalah kursi kosong yang kau lewati setiap hari, dan tak pernah kau tanya: siapa yang duduk di sana kemarin? aku tidak datang terlambat. aku hanya tidak pernah dipanggil. aku pernah berdiri di dekatmu, sebatas nafas yang tertahan di tenggorokan, tapi tak pernah berhasil menjadi suara. namaku tak pernah kau tulis, bahkan sebagai catatan kaki. kau tak salah, aku juga tidak. yang salah cuma waktu dan perasaan yang tumbuh di tempat yang tidak diberi cahaya. kau bahagia. aku lega. sebab tidak semua perasaan pantas diperjuangkan- beberapa cukup dikubur, aku tidak ingin dikenang. aku hanya ingin kau sadar, ada seseorang yang pernah berdiri di sampingmu sambil tidak berharap apa-apa- selain dilihat.

aku tidak pernah melupakan mu, hanya saja melanjutkan hidup ku bersama bayang-bayang mu.

hai... setelah sekian lama, aku akhirnya mengaku pada diriku sendiri. ternyata aku belum benar-benar melupakanmu. kupikir waktu sudah cukup kuat untuk menghapus mu dari hidupku, tapi ternyata aku hanya sedang pandai berpura-pura. aku hanya sibuk menipu diri sendiri, berkata bahwa aku sudah baik-baik saja, padahal aku masih menyimpan namamu di tempat yang paling sunyi dalam hatiku. aku bilang pada semua orang kalau aku sudah melupakanmu. aku tertawa, bersikap seolah kau tak pernah meninggalkan bekas. padahal, setiap kali aku sendiri... aku kembali membuka kotak kenangan itu, yang seharusnya sudah terkunci rapat. lucu, ya? aku berjalan jauh, mencoba hal baru, bertemu orang baru... tapi tetap saja, yang aku cari adalah versi lain darimu.  dan tak satu pun bisa menggantikan caramu menatap, caramu berbicara, caramu membuat aku merasa cukup- walau mungkin hanya dalam pikiranku sendiri. aku lelah menyangkal. lelah berpura-pura kuat ketika hatiku masih rapuh setiap kali mengingatmu. setiap...